Minggu, 18 Oktober 2015

Aspek Lingkungan Industri Studi Kelayakan Bisnis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................  
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................  
BAB II PEMBAHASAN
A. Persaingan Industri ........................................................................................  
B. Kekuatan dan Penawaran Pembelian..............................................................
C. Bentuk Barang Subsidi ..................................................................................  
D. Kekuatan Subsidi............................................................................................
E. Kemampuan Pesaing Baru untuk Masuk ........................................................  
F. Kajian dalam Aspek lingkungan Industri .......................................................  
G. Solusi untuk Aspek Lingkungan Industri ......................................................  
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA


BAB 1
PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang
Setiap perusahaan dipastikan berada dalam satu struktur industri persaingan yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan industri lainnya, terkecuali kalau perusahaan tersebut memang melakukan monopoli sehingga hanya ada satu perusahaan dalam satu industri. Jika hal ini terjadi, maka aturan kompetisi industri adalah identik dengan strategi perusahaan monopoli itu sendiri.
Sebelum membahas tentang industri, yang perlu ditentukan adalah dari hasil penemuan ide usaha awal, industri seperti apa yang ingin kita masuki atau bisnis apa yang mau kita jalankan. Karena bisnis model awal ini, akan menentukan struktur kompetisi dengan pesaing di industri, pasar yang ingin kita masuki, strategi pemasaran apa yang kita pakai, kualitas produk yang akan kita produksi dan sumberdaya manusia yang akan kita pakai.
            Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis perusahaan benda. Akibatnya, faktor-faktor yang mempenagruhi kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri, menjadi penting dianalisis untuk studi kelayakan bisnis jasa. Keenam aspek yang perlu diamati, persaingan sesama perusahaan dalam industrinya, ancaman masuk pendatang baru, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok.
           
B.                 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana persaingan industri itu?
2.      Bagaimana kekuatan dan penawaran pembeli?
3.      Apa saja bentuk barang subtitusi?
4.      Bagaimana kekuatan supplier?
5.      Bagaimana kemampuan pesaing baru untuk masuk?
6.      apa saja Aspek Lingkungan Industri?
BAB II
PEMBAHASAN


A.          Persaingan Industri
Industri  dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang sejenis, dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan dalam proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir.  Dalam arti luas, industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang (cross elasticity demand) yang positif tinggi. Definisi lain dari industri adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat substitusi dekat.  Dari segi pembentukan pendapatan, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.
Dalam industri yang sudah kita tentukan kita perlu meneliti bagaimana bentuk kompetisi yang ada di industri tersebut, berapa banyak pesaing dan bagaimana cara mereka berkompetisi., apakah kompetisi sudah sangat ketat. Dalam siklus industri yang kita ambil dimana letak industrinya masih dalam tahap bertumbuh atau sudah matang. Apakah akan rugi atau sangat menguntungkan. Dalam analisa ini kondisi tersebut harus melihat dari saat ini dan juga pada data histori atau cerita, apakah trendnya membaik terus atau justru melemah.
Agar tidak terjebak dalam kompetisi yang ada kita harus menentukan posisi pasar kita dengan perlu mendapatkan keunggulan kompetisi yang bisa dicapai dari segi biaya, segi kualitas produksi maupun dari segi penentuan variabel yang diinginkan oleh konsumen melalui inovasi dan kreativitas.
Salah satu contoh kasus dalam persaingan industri adalah bagaimana industri radio kecil berinovasi, 20 tahun yang lalu dikuasai oleh walkman, dan munculnya mp3, kemudain 5 tahun terakhir ipod dengan cepat masuk kepasar dan bisa diterima oleh konsumen dan menjadi salah satu produk yang paling laku didunia. Karena bentuknya yang kecil, kemampuan isi lagunya yang banyak dan kemudahan dalam pemakaian, membuat konsumen membelinya. Apple juga terus menerus berinovasi agar tidak dikejar oleh pesaingnya, mulai dari ipod mini, ipod shuffle, ipod yang dapat menonton video dan terakhir iphone. Yang sekarang sedang bersaing dengan android smartphone Samsung.
Intensitas rivalitas antar pemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang.  Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
1.      Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
2.      Pertumbuhan industri lambat
3.      Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yang rendah
4.      Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
5.      Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
6.      Rintangan keluar yang tinggi
7.      Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.

B.           Kekuatan dan Penawaran Pembeli
Dalam industri pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan pilihan dan industri yang sangat kompetitif dan efisien, dimana karakteristik produk sangat kecil perbedaannya dan pembeli dapat dengan mudah menggantikan supplier dari yang satu ke yang lainnya, maka perusahaan yang baru perlu mempertimbangkan dengan sangat matang. Sedangkan untuk kekuatan pembeli yang masih lemah, maka secara tidak langsung kekuatan penjual sangat kuat memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi  sehingga industri ini memugkinkan untuk dimasuki.
Kemampuan berinovasi sebuah produk, akan menghindarkan atau menurunkan kekuatan pembeli untuk menekankan harganya, sebenarnya dimata pembeli, sebuah produk berharga jika nilai uang yang dibayarkan seimbang dengan barang yang bisa dinikmatinya.
Dalam beberapa industri penting, pembeli produk adalah pembeli tunggal, seperti produsen energi listrik, maka pembelinya adalah perusahaan listrik negeri itu sendiri, sehingga harganya telah ditentukan sebelum pembangunan pembangkit listrik dilakukan.
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki.
Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :
1.      Pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
2.      Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
3.      Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih murah akan segera berpindah
4.      Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan  kecil bagi pembeli
5.      Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
6.      Produk yang ditawarkan  industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli
7.      Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri pemasok.

C.          Bentuk Barang Subsidi
Sesudah persaingan industri dan kekuatan pembeli, selanjutnya barang substitusi yang ada untuk produk yang akan ditawarkan, dan bagaimana strategi kompetisi dari barang substitusi yang ada termasuk bauran pemasarannya. Dan contoh seperti yang dibahas sebelumnya ipod pada saat awal hanya pemutar lagu, handphone pada awalnya hanyalah sebuah alat komunikasi, tetapi handphone sekarang telah menambah fitur memutar lagu, kemudian ipod juga berubah dengan produk terbarunya yaitu iphone yang bisa berkomunikasi juga memutar lagu.
Dari contoh diatas, bisa kita simpulkan bahwa produk yang tadinya tidak bersubstitusi, berkembang menjadi barang substitusi karena perkembangan teknologi. Diakhir tahun 2009, beberapa produsen komputer, mengembangkan komputer ringan yang disebut netbook, yang berfungsi sebagai jelajah dunia maya bersaing dengan handphone untuk juga menjelajahi dunia maya. Akibatnya produsen handphone nokia akhirnya juga ikut memproduksi netbook ini.
Selain produk, penjual jasa juga ada yang subtitusi. Misalnya kalau kita membeli voucher handphone prabayar, kita biasanya bisa membelinya di kios-kios telekomunikasi atau wartel, tapi pada saat ini, berapa bank juga menawarkan anjungan tunai mandiri (atm) sebagai salah satu tempat membeli voucher handphone.
Inovasi dalam peluncuran produk, juga dapat menurunkan tingkatan barang substitusi, kembali kecontoh ipod, pada beberapa saat peluncuran, banyak pesaing lainnya juga meluncurkan barang sejenis ipod dengan desain yang sama, akan tetapi ipod terus berinovasi. Untuk jasa, kemampuan substitusi dari pesaing juga relative kecil, asalkan memliki keahlian jasa yang spesifik dan pengalaman yang memberikan jasa dan mesti dipelajari dalam hitungan tahun.

D.          Kekuatan Supplier
Selanjutnya bagaimana dengan kekuatan supplier bahan baku, apakah ada perusahaan yang
sebenarnya telah terjadi integrasi vertical, sehingga perusahaan lain yang masuk sebenarnya sangat tergantung pada supplier yang monopoli atau oligopoli. Terkadang kita melihat perusahaan yang bergerak di industri yang sangat menarik dan menguntungkan untuk dimasuki sebagai usaha baru tapi ternyata perusahaan tersebut dapat melakukan karna adanya dukungan supplier yang kuat dibelakangnya dan dimiliki oleh investor yang sama. Jika hal ini terjadi perusahaan baru wajib untuk mempertimbangkan kembali industri ini, karena sekalipun industrinya sangat menarik, tetapi karena suppliernya terjadi monopoli maka tekanan harga akan sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan baru. Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.
Para pemasok memilki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi ketersediaan bahan.
Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengauhinya. Oleh karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi prusahaan yang sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika ;
1.         Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
2.         Produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
3.         Produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
4.         Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli,
5.         Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.



E.           Kemampuan Pesaing Baru Untuk Masuk
Selanjutnya perlu dipertimbangkan akan hambatan dalam industri untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Jika dalam waktu jangka pendek, industri ini sangat tidak mudah untuk dimasuki, maka kompetisi akan sedikit, sehingga ptofitabilitas akan menguntungkan. Begitu juga untuk jangka menengah hingga panjang, perlu dianalisa.
Sebagai contoh kasus, untuk industri telekomunikasi mobile, pada awal berdirinya, pemerintah hanya membatasi beberapa pemain yang boleh main industri ini, hingga kita mengenal adanya 3 operator utama. Akan tetapi pada akhir-akhir ini, muncullah banyak operator komunikasi baru yang masuk, tidak hanya sama dengan ketiga operator awal, tetapi juga mulai masuk ke dalam frekuensi yang berbeda. Selain itu muncul juga peraturan pemerintah dalam pengaturan maksimal yang boleh diberlakukan kepada konsumen. Sehingga bisa jadi ada beberapa operator baru maupun lama yang akhirnya mengalami kerugian yang sangat signifikan.
Hambatan berkompetisi karena regulasi dan kebutuhan investasi yang sangat besar yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha. Dapat juga disebabkan pengetahuan akan satu inovasi atau bahan pokok yang tidak mudah didapatkan oleh yang lainnya, sehingga terjadi monopoli. Seperti dalam dunia farmasi, penemuan obat tertentu, dapat dilakukan pematenan, sehingga monopoli obat tersebut bisa dilakukan. Visi dan misi perusahaan juga diperlukan untuk memfokuskan rencana sesuai dengan tujuan.

F.           Kajian dalam Aspek Lingkungan Industri
1.            Persaingan sesama perusahaan dalam industrinya
Persaingan dalam industry sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sementara itu, persaingan pasar yang sempurna biasanya akan yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga produk. Jadi, perusahaan perlu mengetahui persaingannya.
2.            Ancaman masuk pendatang baru
Perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada implikasi tersebut misalnya adalah kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa factor yang menghambat pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industry, yang sering disebut dengan hambatan masuk. Faktor-faktor yang dimaksud adalah skala ekonomi, diferensial produk, kecukupan modal, biaya peralihan, aspek kesaluran distribusi dan peraturan pemerintah.
3.            Ancaman dari produk pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industry bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakteristik berbeda, barang subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industry.
4.            Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga , untuk meningkatkan mutu dan servis, serta menghadapkan perusahaan dengan competitor (pesaing) melalui kekuatan yang mereka miliki.
5.            Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengandalkan perilaku pemasok.
6.            Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Kekuatan ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dilakukan wheelen adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai perusahaan secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder bervariasi antara satu industry dengan industry lainnya.

G.          Solusi untuk aspek lingkungan industri.
Hasil studi aspek lingkungan hendaknya memberikan perihal :
a.       Studi dan kondisi ancaman bagi pendatang baru untuk masuk
Rencana bisnis yang sedang dikaji kelayakannya pendatang baru, maka untuk masuk kesatu industry tertentu perlu diketahui ketentuan dan kelemahannya. Jika perusahaan diperkirakan tidak sangup untuk masuk keindustri tersebut, maka perusahaan dianjurkan untuk mengundurkan diri.
b.      Situasi persaingan sesame perusahaan dalam industry
Hal ini perlu diketahui agar perusahaan dapat menyusun kekuatan untuk masuk ke suatu industri. Hal ini perlu diketahui agar perusahaan dapat menyusun kekuatan untuk masuk ke suatu industry. Mengukur persaingan antar perusahaan dalam industry yang sama dapat dilihat dari factor-faktornya, yang menurut porter, ialah : jumlah competitor, tingkat pertumbuhan industry, karakteristik produk, biaya tetap, kapasitas produksi, dan hambatan perusahaan untuk mengundurkan diri.
c.       Ancaman dari produk jasa pengganti
Rencana suatu bisnis adalah menghasilakan produk pengganti bagi produk-produk pengganti bagi produk-produk yang sudah beredar.
d.      Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli-pembeli perlu dicari tahu kekuatannya dalam mempengaruhi harga jasa. Pasa pembeli dapat mempengaruhi seluruh perusahaan dalam industrinya, temasuk perusahaan yang sedang melakukan uji kelayakan bisnis.
e.       Kekuatan tawar menawar pemasok
Para pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi ketersediaan bahan. Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengaruhinya. Oleh karna itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting diketahui, baik bagi perusahaan yang ada maupun bagi perusahaan yang sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
f.       Pengaruh kekuatan stakeholder
Kekuatan para stakeholder perusahaan untuk mendukung rencana bisnis, perlu dikaji baik dalam rangka untuk menyetujui maupun untuk menolak rencana bisnis.
Ini merupakan hasil terhadap elemen-elemen persaingan bisnis di atas akan berguna sebagai masukan untuk menganalisis kelayakan bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perlu di ketahui bahwa aspek persaingan mulai dianggap penting untuk kajian kelayakan bisnis.


BAB III
PENUTUP


A.          Kesimpulan
Dalam aspek industri perlu diperlukan beberapa analisa yang meliputi persaingan industri yang saat ini, kekuatan dan penawaran pembeli terhadap produk, bentuk barang subtitusi yang bisa menggantikan produk, kekuatan supplier dalam industri, kemampuan pesaing baru untuk masuk dengan menawarkan produk yang sejenis. Dalam aspek lingkungan industri ada beberapa aspek yang perlu dikaji diantaranya :
-          Persaingan sesame perusahaan dalam industrinya
-          Ancaman dari produk pengganti
-          Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers)
-          Kekuatan tawar-menawar pemasok (suppiers)
-          Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.

1 komentar: